Sebagai manusia yang lebih banyak jumlah kucing di rumahnya daripada jumlah teman nya. buku adalah salah satu jalan ninja untuk membunuh kebosanan. Diakhir buku yang aku baca biasanya tertulis alamat blog peribadi mereka untuk menjalin silahturahmi antara penulis dan pembaca atau fans nya lah gitu.
Dari situ saat SMP kelas 3 seminggu sekali setiap pulang sekolah aku selalu mampir ke Warnet (warung internet) untuk kepoin blog mereka. “hari ini mereka ada cerita apa lagi ya? Next mau buat buku apa lagi ya? Wow mereka ngadain give away buku bertanda tangan…”
Ternyata tulisan tentang kehidupan sehari hari yang sederhana juga bisa menarik buat orang lain selagi ada inforamsi yang bermanfaat untuk dibaca.
Terapi Mengalirkan Energi Positif
supaya tidak setress |
Aku pun mulai menulis hal hal absurd yang terjadi dalam keseharian bersama kucing –kucing dirumah. Juga kejadian kejadian memalukan yang terjadi sebagai seorang remaja SMP 15 tahun yang “aduhhh kok aku paok kali si sampe bisa kayak gitu ” yang kalau di baca lagi menjadi hiburan tersendiri dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi
Mengasah Kemampuan Menulis
banyak nulis jadi banyak baca |
Awalnya tulisan ku masih campur aduk antara huruf dan angka jauh dari EYD. Tapi lama kelamaan semakin sering kita menulis blog otomatis membuat kita juga semakin rajin membaca lalu membandingkan tulisan kita yang kacau balau dengan tulisan-tulisan lain. Dengan sendirinya kita pun terpacu memperbaiki kepenulisan kita.
Rumusnya :
menulis = mengunyah makanan, membaca = memasukkan makanan ke mulut.
Gak mau kan yang kita cerna adalah makanan sembarangan.
Sudah punya blog malah bingung mau nulis apa? Mulai dari mana? Aku gak bisa dan biasa nulis ? LANTAK KAU LAH SITU
Gak gitu ya cantik, nak gadis, nak baik, nak pinter…
Teori menulis yang jitu adalah TIDAK ADA TEORI. Aku pribadi menulis selayaknya bagaimana aku berbicara atau mengobrol. Jadi seolah olah aku sedang ngombrol dengan leptop. Lalu menulis semuanya yang ingin aku sampaikan edit nya besok.
Sarana Berbagi Ilmu
Setiap aku posting menu masakan baik untuk keseharian atau dijual. Warga online selalu nanya resep. Daripada aku capek ngetik bolak balik jelasin panjang lebar. akhirnya aku tulis resepnya di blog. tiap ada yang nanya tinggal aku kasih link nya.
katanya beda nyari di google sama nanya langsung ke orang nya lebih terbukti dan meminimalisir resiko kegagalan. Alasan aja yakan…
udah gitu pun udah ku kasih link resep nya dari blog ku masih ditanya “kapan open order aku mau beli kayaknya gak sempat masak.
Bonus Dapet Duit
Sunbae Sunbae nim ku di Blogger Medan yang sudah lebih dulu malang melintang berlayar di dunia blog mendapatkan pemasukan tambahan lewat blog. Meskipun tak serta merta mendapatkan uang secara langsung ( jangan pula terus kelen mikir dapet duit instan, kau bukan anaknya Raffi Ahmad kawan).
Seperti bisnis lain, penulis harus membangun blog nya agar konten nya stabil baik isi maupun pengunjung dimata google barulah bisa mendapatkan iklan. Juga tawaran content placement dari sponsor.
Bagaimana tertarik menulis blog ? atau mau gabung di komunitas Blogger Medan biar circle nya berkumpul dengan orang orang sefrekuensi memotivasi.
Warga Blogger Medan waktu dapat undangan Event |
Aku pribadi sudah banyak mendapatkan manfaatnya, sekarang giliran kamu … iya kamu…
Eeeeaaakkk…
7 Komentar
Paragraf pertama dah mo buat iyah skip bacanya. itu kalimat harom dalam kamus daku saat ini.
BalasHapusWkkk... Tapi akhirnya dibaca juga setelah mengingat kembali dan usap2 dada... Eh ini yg nulis Kyo loh... 😆
HapusMaafin akuuh ya Iyah... Itu kan masalah mu wkwkwkkw kaboor
HapusSudah punya blog malah bingung mau nulis apa? Mulai dari mana? Aku gak bisa dan biasa nulis ? LANTAK KAU LAH SITU. JANGAN SOK MANJA. Nulis itu pakek tangan bukan pakek mulut. 🤣🤣🤣
BalasHapusBanyak x cengkunek alasan nya 🥲 yakan
Hapus"Sudah punya blog malah bingung mau nulis apa? Mulai dari mana? Aku gak bisa dan biasa nulis ? LANTAK KAU LAH SITU."
BalasHapusSungkem, Nyai. Agak tertampar awa di bagian ini. Haha. Bukan nggak bisa nulis, Onnie, tapi nggak ngerti nulis di blog waktu itu. Tapi, sekarang udah bisa, dong, nge-blog berkat blogger Medan.
Samalah kita kak, dulu pun gak pande apa apa yakan takut salah pencet pun
Hapus