Kyo Rizki Han

Kyo Rizki, Blogger Kuliner Indonesia, Mengulas Cerita Cara Memasak Resep Makanan Khas Indonesia.

Kyokue Memburu Ponsel: Dari Layar Hingga Ke Millennium ICT

2015, adalah tahun ku memulai usaha kue. Mulanya, ya karena hobi dan latar belakang akademis memang jurusan Tehnik Pangan. Lalu, sering bereksperimen dan meminta kawan – kawan mencicipi. Sempat kepikiran sebenarnya, untuk memulai usaha kue. Dilala, teman-teman pun melempar ide serupa.

“Kok enggak buat usaha kue aja, Yo?”

Kue Medan
Beraneka Kyokue

Eh iya, ya, kalau bisa dibayar ngapain gratisin mulu? Wkwkwk. Lalu terciptalah nama KyoKue sebagai merek dagang (asek), setelah perenungan dalam. Modal? Seadanya dulu, ditambah kemauan dan keberanian mengeksekusi. Boro-boro langsung mau buat toko, wong alat-alat masak juga perlahan tapi pasti baru terpenuhi. Namun, harus jualan di mana? Ke siapa?


Indonesia itu kan ranking ke-6 pengguna internet terbanyak di muka bumi ini, dan aku salah satu yang tiap hari main sama hape. Mana lagi, apa – apa sekarang serba online, kan? Kenapa enggak coba memulai memasarkan kue lewat internet? Kituuu pemirsah.


Lewat instagram, blog, Whatsapp, dan brand ambassador yang mana adalah teman-teman sendiri – yang seolah mereka telah dikontrak sepanjang hayat. Pesanan kue berdatangan. Silih berganti mendarat di hape dengan cakep. Kadang banyak, kadang sedikit, kadang memang sengaja dibatasi, karena sedang butuh liburan agar tetap waras. Hooh, di samping usaha kue, masih kudu membantu usaha percetakan keluarga, menjalankan adventure organizer bersama teman, dan juga mengajar demi membantu tercapainya tujuan nasional: mencerdaskan kehidupan bangsa. :’)


Kejadian itu pun menghampiri: ponsel hank saat banyak pesanan. Parahnya, belum dicatat pesan apa aja, berapa, dan kapan mau diambil – ingatnya sepekan lagi gitu tapi lupa tanggal tepatnya. Saudara-saudara, percayalah! Saat seperti ini (dan sesungguhnya saat apa pun) tidak ada gunanya bertanya pada Kerang Ajaib layaknya Patrick dan Sponge Bob.

‘Ku harus cari gantimu, Ponsel!’

Sebagai pedagang online dan generasi milenial, kepikiran cari ponsel di marketplace, e-commerce. Jual – beli online itu udah kayak keseharian. Hanya lagi permasalahannya, kalau nanti  ponsel yang datang dan deskripsi di olshop enggak sesuai, kalau garansinya enggak jelas, kalau, dan kalau. Malah makin ribet kan? Lah, harga ponsel juga lebih mahal dari harga tepung segoni, ditambah perlu segera.

Beberapa keluhan customer 

Jadi teringat seorang kenalan dari Langsa – Aceh Timur, datang ke Medan untuk cari ponsel. Kenapa yang di Medan pakai acara bingung cari di mana. Gitu banyak toko ponsel di Medan bahkan ada satu plaza yang memang brand-nya itu diingat sebagai plaza terlengkap yang menjual barang – barang elektronik – Yap! Millennium ICT. Dah, selesai separuh masalah: Beli di mana.

Millennium ICT
Lokasi Millennium ICT

Nah, Millennium ICT ada berjibun toko ponsel, komputer, CCTV, kamera, dan produk elektronik lainnya. Pun banyak promo yang ditawarkan dengan produk – yang kata Maillee: bukan kaleng - kaleng. Dengan kata lain, ada banyak pilihan tempat belanja di sana, ini memudahkan ketika yang kita cari enggak ada, tinggal cari di toko lainnya. 




Pembeli dan penjual pun bisa berkomunikasi secara langsung. Hingga kita jadi bisa lebih memastikan perihal kualitas, jaminan, dan garansi barang yang kita beli.


Yang namanya perempuan, sering belum ditawari aja udah bingung. Jadi ada beberapa hal yang kulakukan sebelum berangkat.

Pertama, cari info di internet, market place, atau majalah tentang hand phone yang spesifikasinya sesuai dengan kebutuhan. Cari satu atau dua jenis handphone. Lebih juga boleh, kalau rajin.

Kedua, perhatikan range harganya. Jadi enggak buta juga tentang harga. Cuma ya, kalau anak sultan mah bebas, beli satu bayar dua pun jadi.

Ketiga, cari info tentang promo atau apa aja yang ada di Millennium ICT, semakin mudah. Bisa unduh aplikasi Millennium ICT di Play Store. 



Ceritanya, lagi enggak ada hape ya kan, enggak bisa juga lewat laptop, jadi bisa pinjam bentar hape abang atau kakak – kalau punya dan dia baik hati.


Finally, pergi juga sendirian ke Millennium ICT yang berlokasi di Jl. Kapten Muslim Medan. Ke sana bisa naik ojol, angkot juga banyak yang lewat, kendaraan pribadi juga bisa, perkara parkiran: aman dan luas. Sampai di sana, ya kalau sudah waktunya sholat, sholat dulu, kadang keliling mall bisa buat lupa waktu. Ini bukan hal yang sulit karena mushola juga tersedia.

Tersedia Musholla

Akibat sedari rumah udah ada kian persiapan, jadi enggak bingung dengan penawaran dari sana - sini. Langsung fokus cari target ponsel atau alternatifnya. Pastikan langsung perihal garansinya. Untuk harga, kalau rasa kita masih bisa ditawar, tawarlah sesuai harga standar yang udah kita cari di internet tadi. Jangan pula menawar sampai bengis kali kan, ya. 
 Dan kala itu, dapat juga yang dicari dengan harga sesuai standar, malah dikasih bonus phone case.

Foodcourt di Millennium ICT

Di sini, selain terdapat minimarket, kita juga bisa cari makanan, mulai yang western food sampai tradisional. Ada juga Cinema XXI, yang harga tiketnya lebih mural daripada Cinema XXI di mall lainnya. Saat ini, ku sedang menunggu waktu tayang Frozen di November nanti.

Cinema XXI

Pas di lantai tiga, terlihatku lah games zone gitu, mulai odong – odong sampai balap – balapan, apalah istilah tempatnya ya? Maunya kubawa keponakan yang masih kecil – kecil, biar main mereka di sini (biar enggak ketara kali, kalau sebenarnya bukleknya yang pingin main, haha).

Zona bermain

Seperti itu pengembaraan owner Kyokue mencari hand phone baru dengan happy ending, demi menunjang perjalanan usaha. Kalau teman – teman, punya pengalaman yang bagaiaman dalam mencari gadget?

Posting Komentar

1 Komentar